Di dalam Alqur’an ada
beberapa ayat yang menyinggung berbagai macam bilangan, Himpunan dan lainnya.
Coba kita perhatikan
terjemahan beberapa ayat berikut :
A. Tentang bilangan dan
operasinya
<> Bilangan Asli
1. Ayat 1 Q.S. Al-Ikhlas : Katakanlah ( Muhammad ), “Dialah Alla,
Yang Maha Esa.”
2. Ayat 4 Q.S. Yusuf : ( ingatlah) ketika yusuf berkata
kepada ayahnya, “Wahai ayahku! sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
3. Ayat 147 Q.S. As-Shaffat : “Dan kami utus dia kepada seratus
ribu ( orang ) atau lebih.”
4. Ayat 261 Q.S. Al-Baqarah : “Perumpamaan orang yang menginfakkan
hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji
yang menumbuhkan tujuh tangkai,
pada setiap tangkai adaseratus biji.
Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha
Mengetahui.”
<> Bilangan Pecahan
( Rasional )
1. Ayat 11 Q.S. An-Nisa : “Allah mensyariatkan ( mewajibkan )
kepadamu tentang ( pembagian warisan untuk ) anank-anakmu, (yaitu) bagian untuk
anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan. Dan jika anak itu
semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua
pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan)
itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan
untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-masing seperenam dari harta yang
ditinggalkan, jika dia ( yang meninggal mempunyai anak). Jika dia (yang
meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka
ibunya mendapat sepertiga. Jika
dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, makanya ibunya mendapat seperenam.
(Pembagian-pembagian tersebut diatas) setelah (dipenuhi ) wasiat yang dibuatnya
atau ( dan setelah dibayar) hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu,
kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih banyak manfaatnya
bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha
Bijaksana.”
2. Ayat 12 pada Q.S. An-Nisa juga banyak kita temui bilangan
pecahan
B. Himpunan
Perhatikan
terjemahan ayat 6 Q.S. Taha :”Milik-Nyalah apa yang ada di
langit, apa yangada di bumi, apa
yang ada diantara keduanya, dan
apa yang ada di bawah tanah“
Selain ayat tersebut anda
juga akan menemukan pada ayat-ayat yang lain
C. Proporsi ( Perbandingan
), Fungsi dan Persamaan Linier
Perhatika terjemahan ayat
berikut :
§ Ayat 65 Q.S. Al-Anfal :”Wahai nabi (Muhammad)! kobarkanlah
semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang
yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang
musuh. Dan jika ada seratus orang
( yang sabar ) diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang
kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.”
§ Ayat 66 Q.S. Al-Anfal :”Sekarang Allah telah meringankan kamu
karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan pada kamu. Maka jika diantara kamu
ada seratusorang yang sabar, niscaya mereka dapat
mengalahkan dau ratus ( orang musuh ),
dan jika diantara kamu ada seribu orang
( yang sabar ), niscaya mereka dapat mengalahkandua ribu orang
dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.”
D. Logika ( sangat banyak
ayat dalam Al Qur’an baik berupa kalimat deklaratif, majmuk(biner), berkuantor
dan lainnya
Daftar
Pustaka
1. Abdusysyakir. 2006. Ada Matematika dalam Al Qur’an. Malang:
UIN-Malang Press.
2. Depag RI. 2002. Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV.AL WAAH.
ANGKA 19 DALAM BASMALAH SEBAGAI KODE MATEMATIK
PENJAGA KEASLIAN ALQUR'AN
Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci di dunia ini yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya,
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemukjizatan Qur’an
tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun
kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang terkandung di
dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang
sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir
kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun
dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata
didapati bukti-bukti bahwa surat-surat/ayat-ayat di dalam Qur’an serba
berkelipatan angka19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada
surat ke-74 ayat: 30-31, yang artinya sbb:
“Yang atasnya ada sembilan belas. …., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19). melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”
“Yang atasnya ada sembilan belas. …., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19). melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”
Hasil
penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun1976 telah didemonstrasikan
di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut
cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut:
1. Kita mengetahui bahwa setiap surat di dalam Qur’an selalu
diawali dengan bacaan ‘Basmallah’ sebagai statemen pembuka, yaitu “Bismillaahir-rahmaanir-rahiim”(yang
artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Ternyata
bacaan ‘Basmalah’ tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf
(atau 19×1):
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata: Ismi – Allah –
Arrahman – Arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata
tersebut di dalam Qur’an ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.
Yakni:
o
Jumlah
kata Ismi di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 19 buah
(atau 19×1)
o
Jumlah
kata Allah di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19×142)
o
Jumlah
kata Arrahman di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19×3)
o
Jumlah
kata Arrahim di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6)
Bahkan, apabila faktor
pengalinya dijumlahkan hasilnya juga akan merupakan kelipatan 19,
yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau19×8).
3. Jumlah total keseluruhan surat-surat di dalam Qur’an sebanyak
114 surat (atau19×6).
Angka
114 bila dibagi 6 bagian (masing- masing 19 Surat), yakni 1-19,.. 20-38,..
39-57,.. 58-76,.. 77-95,.. 96-114 lalu masing-masing dijumlahkan, kemudian
hasilnya dibagi dengan 19, maka hasilnya adalah kelipatan 19.
1+2+3+ … +19 = 190 (19x10)
20+21+22+ … +38 = 551 (19x29)
39+40+41+ … +57 = 912 (19x48)
58+59+60+ … +76 = 1273 (19x67)
77+78+79+ … +95 = 1634 (19x86)
96+97+98+ … +114 = 1995 (19x105)
20+21+22+ … +38 = 551 (19x29)
39+40+41+ … +57 = 912 (19x48)
58+59+60+ … +76 = 1273 (19x67)
77+78+79+ … +95 = 1634 (19x86)
96+97+98+ … +114 = 1995 (19x105)
4. Bacaan Basmallah di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 114 buah
(atau 19×6), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan
sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9 (Surat At- Taubah tanpa
Bismillah), sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat 30.yakni pada
Surat An- Naml.
Berikut terjemahan surat ke-9 (At- Taubah) ayat 3:
“Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”
“Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”
Berikut terjemahan surat ke-27 (An- Naml) ayat 29-31:
“Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”
“Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”
5. Pada surat ke-27 ayat 30 tempat ditemukannya bacaan Basmallah
apabila bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan maka hasilnya merupakan
kelipatan angka 19, yaitu 27+30=57 (atau 19x3).
6. Dari point 4 di atas ditemukan hubungan yang menarik antara surat
ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika
dihitung dari surat ke-9.
========= surat ke-: 9, 10, 11, 12, . . . , 25, 26, 27
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bahkan,apabila bilangan
surat-suratnya dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s.d. ke-27 maka hasilnya pun
adalah kelipatan 19, yaitu:
(9+10+11+12+ … +24+25+26+27 = 342 (atau 19x18).
7. Wahyu pertama (surat ke-96 ayat 1-5) terdiri atas 19 kata
(atau 19x1) dan 76 huruf (atau 19x4).
8. Wahyu kedua (surat ke-68 ayat 1-9) terdiri atas 38 kata
(atau 19x2).
9. Wahyu ketiga (surat ke-73 ayat 1-10) terdiri atas 57 kata
(atau 19x3).
10. Wahyu terakhir (surat ke-110) terdiri atas 19 kata
(atau 19x1).
11. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu
ke-19 (surat ke-112).
12. Surat ke-96, tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri
atas 19 ayat (atau 19×1) dan 304 huruf (atau 19×16).
Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila
diurut/dihitung mundur dari belakang Qur’an.
========= surat ke-: 114, 113, 112, 111, . . . , 98, 97, 96
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bukti ini menunjukkan bahwa Qur’an tersusun dengan
perhitungan sistim kunci(interlocking system), sesuai maksud
dari surat ke-85 ayat 20, yang artinya : “Allah telah mengunci mereka
dari belakang”.
Bahkan, apabila bilangan
surat-suratnya dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s.d. ke-96 maka hasilnya pun
adalah kelipatan 19, yaitu 114+113+112+111+…+98+97+96 = 1995
(atau 19x105).
13. Bagian tengah-tengah Qur’an jatuh pada Surat ke-18 (Surat Al-
Kahfi) ayat 19 (atau19×1).
14.
Juga
ditemukan bukti bahwa surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat dan 11
(sebelas) ayat ditemukan yang paling banyak di dalam Qur’an, yakni
masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian surat-surat
yang memiliki 3 (tiga),19 (sembilan belas), 29 (dua puluh
sembilan), 30 (tiga puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang masing-masing
terdiri dari 3 (tiga) buah surat. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai
dengan kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan19, yaitu sbb:
Apabila
jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan: 8+11 = 19 (atau19x1).
o
surat
ke-: 103, 108, 110 masing-masing terdiri atas 3 ayat
o
surat
ke-: 97, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri atas 8 ayat.
o
surat
ke-: 82, 87, 96 masing-masing terdiri atas 19 ayat
o
surat
ke-: 48, 57, 81 masing-masing terdiri atas 29 ayat
o
surat
ke-: 32, 67, 89 masing-masing terdiri atas 30 ayat
o
surat
ke-: 14, 68, 69 masing-masing terdiri atas 52 ayat
Apabila
jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan: 3+19+29+30+52 = 133 (atau 19x7).
15. Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang
memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters) atau
sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-’aat” yang
artinya “kata singkatan”. Di dalam Qur’an terdapat sebanyak 29 (dua puluh
sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam kombinasi dari
14 (empat belas) huruf-huruf Fawatihus Suwar “Muqatta-’aat”.
14 huruf itu adalah: alif,
lam, mim, ra’, kaf, ha’, ya’, ‘ain, shad, tha’, sin, qaf, nun, dan kha’.
14 macam kombinasi huruf-huruf
tersebut adalah: 1) alif, lam, mim, 2) ha’, mim, 3) alif, lam, ra’,
4) alif, lam, mim, ra’, 5) tha’, sin, 6) tha’, sin, mim, 7) ya’, sin, 8) nun,
9) kaf, ha’, ya’, ‘ain, shad, 10) alif, lam, mim, shad, 110 shad, 12) qaf, 13),
‘ain, sin, qaf, dan 14) tha’, ha’.
29 surat adalah surat ke-:
2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi,
dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19,
yaitu 14+14+29 = 57 (atau19×3).
Terhadap tanda-tanda dengan kata singkatan
ini, para ahli tafsir berbeda-beda pendapat. Ada yang menyerahkan pengertiannya
kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat,
ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik
perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan di dalam Qur’an.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah
maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-’aat” tersebut,
yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/keotentikan Qur’an karena berhubungan
dengan angka 19.
Perhatikanlah demonstrasi-demonstrasi berikut!!!
16. Surat ke-68 diawali huruf Nun. Setelah diteliti jumlah huruf Nun
yang terdapat pada surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Q.S.
68 |
Nun
133 |
Kelipatan 19
19 x 7 |
17.
Berikut
terjemahan surat ke-68 ayat 2-6: “Nun. Berkat kemuliaan Tuhanmu, engkau
(Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan sesungguhnya bagimu pahala yang
besar, dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur, maka
kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa
di antara kamu yang gila.”
18.
Surat
ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf Qof. Setelah diteliti huruf Qof yang
terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19×6).
Ada yang berpendapat bahwa huruf Qof ini singkatan dari kata ‘Qur’an’ karena
Qur’an terdiri dari 114 surat.
Q.S.
42 50 |
Qof
57 57 —- + 114 |
Kelipatan 19
=19 x
3
|
19.
Hal
lain yang mencengangkan adalah Allah
biasanya menyebut kaumnya Nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luuth” yang ditemukan
sebanyak 12 kali dalam Qur’an, namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut
berganti menjadi “Ikhwanu Luuth” yang artinya ” saudara-saudaranya Nabi Luuth”.
20.
Tampaknya
Allah sengaja menghilangkan unsur Qof dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf
‘Qaf’ dalam Qur’an tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti
maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115.
21.
Berikut
terjemahan surat ke-50 ayat 1-2: “Qaaf, demi Al Qur’an yang sangat
mulia, mereka tercengang lantaran datang kepada mereka seorang pemberi
peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir,
“Ini sesuatu perkara yang amat aneh.”"
22. Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain, Sin, dan Qof. Setelah diteliti
jumlah total ketiga huruf tersebut pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
42 |
‘Ain Sin
Qaf
98+54+57 |
Kelipatan 19
19 x 11 |
23. Surat ke-36 diawali huruf Ya’, dan Sin. Setelah diteliti jumlah
total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
36 |
Ya’ Sin
237+48 |
Total
= 285 |
Kelipatan 19
19 x 15 |
24. Surat ke-13 diawali huruf Alif, Lam, Mim, dan Ro’. Jumlah total huruf-huruf
tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19, yakni:Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 (605 + 480 +
260 +137 = 1482 = 19 X 78) merupakan kelipatan 19.
Surat
Ke
|
Alif
|
Lam
|
Mim
|
Ro’
|
Total
|
Kelipatan
19
|
13
|
605
|
480
|
260
|
137
|
1482
|
19
x 78
|
25. Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’.
Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 (137 + 175 + 343 + 117 + 26
= 798 = 19 X 42) merupakan kelipatan 19.
Q.S.
13 |
Kaf Ha’
Ya’ ‘Ain Shad
137+175+343+117+26 |
Total
= 798 |
Kelipatan 19
19 x 42 |
26. Di awal (ayat pertama) surat ke-7, 19, dan 38
terdapat huruf Shod. Total jumlah huruf Shod dalam ketiga surat tersebut
ternyata merupakan kelipatan 19.
Q.S.
7 19 38 |
Shod
97 26 29 —- + 152 |
Kelipatan 19
= 19 x
8
|
27.
Ada hal
yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata bashthatanyang
artinya “melebihkan” (jika dieja terdiri dari huruf ba’, shod, tho’, ta’).
Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin, tho’, ta’
(contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut riwayat, pada saat turunnya ayat
69 tersebut Jibril menyuruh Nabi Muhammad menuliskan kata “basthatan” dengan
huruf shod, namun unsur huruf shod itu tetap harus dibaca sebagai huruf sin,
dan hal ini ditandai dengan huruf sin tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil
di atas huruf shod.
28.
Tampak
sekali bahwa Allah memberi tambahan (“melebihkan”) huruf shod agar jumlahnya di
dalam Qur’an menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka
jumlahnya berkurang menjadi 151.
29.
Berikut
terjemahan surat ke-7 ayat 69: “Apakah kamu (tidak percaya) dan heran
ketika datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang
laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah ketika
Allah menjadikan kamu sebagai angkatan pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh,
dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu.”
30. Surat ke-40 s.d. ke-46 diawali huruf Ha’ dan Mim. Setelah
diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
40 41 42 43 44 45 46 |
Ha’
Mim
64 380 48 276 53 300 44 324 16 150 31 200 36 225 ————– + 292+1855 |
Total
= 2147
|
Kelipatan 19
= 19 x
113
|
31. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf Alif, Lam, dan
Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
10 11 12 14 15 |
Alif
1319 1370 1306 585 493 |
+
+ + + + |
Lam
913 794 812 452 323 |
+
+ + + + |
Ro’
257 325 257 160 96 |
Total
= 2489 = 2489 = 2375 = 1197 = 912 |
Kelipatan 19
= 19 x 131 = 19 x 131 = 19 x 125 = 19 x 63 = 19 x 48 |
32. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf Alif, Lam, dan
Mim. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
2 3 29 30 31 32 |
Alif
4502 2521 774 544 347 257 |
+
+ + + + + |
Lam
3202 1892 554 393 297 155 |
+
+ + + + + |
Mim
2195 1249 344 317 173 158 |
Total
= 9899 = 5662 = 1672 = 1254 = 817 = 570 |
Kelipatan 19
= 19 x 521 = 19 x 298 = 19 x 88 = 19 x 66 = 19 x 43 = 19 x 30 |
33. Surat ke-19 diawali huruf Kaf, Ha’, Ya’, Sin, dan
Shod
Surat ke-20 diawali huruf Tho’ dan Ha’
Surat ke-26 diawali huruf Tho’, Sin, dan Mim
Surat ke-27 diawali huruf Tho’ dan Sin
Surat ke-28 diawali huruf Tho’, Sin dan Mim
Surat ke-20 diawali huruf Tho’ dan Ha’
Surat ke-26 diawali huruf Tho’, Sin, dan Mim
Surat ke-27 diawali huruf Tho’ dan Sin
Surat ke-28 diawali huruf Tho’, Sin dan Mim
Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik berikut ini:
Q.S.
19 20 26 27 28 |
Ha’
175 251 — — — |
Tho’
— 28 33 27 19 |
Sin
— — 94 94 102 |
Mim
— — 484 — 460 |
Total
|
Kelipatan19
|
||||
————————-
+
|
||||||||||
426
|
+
|
107
|
+
|
290
|
+
|
944
|
=
|
1767
|
= 19 x
93
|
Data di atas dapat dijelaskan dalam ilmu
Matematika (Aljabar). Kumpulan huruf-huruf yang memulai kelima surat di atas
adalah himpunan yang anggota-anggotanya adalah huruf-huruf yang bersangkutan.
Pada kolom pertama adalah irisan himpunan 1 dan 2 yang adalah
huruf Ha’ pada surat ke-19 dan ke-20, yaitu 175+251=426. Pada kolom
kedua adalah 28+33+27+19 yang merupakan irisan empat
himpunan,yaitu himpunan 1 iris, himpunan 2 iris, himpunan 3 iris, himpunan 4
iris, himpunan 5 iris; yang adalah himpunan dengan anggotanya huruf Tho’. Lebih
lanjut himpunan ketiga adalah irisan himpunan 3 dan 5
dikurangi himpunan 4, yaitu himpunan dengan anggotanya huruf Mim.
Hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa Qur’an perlu
dilihat dengan kacamata orang-orang eksak, karena tak mungkin bisa diungkap
hanya oleh seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang keistimewaan angka 19
Dalam khazanah Islam
1.
Keistimewaan
angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah satu
‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun
kecuali dengan satu dan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan
bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali
bagi diri-Nya sendiri (surat ke-112 ayat 3).
2.
Angka 19 terdiri
dari angka 1 dan 9 di mana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9
merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan
tersebut menunjukkan sifat
Allah, yakni “Maha Awal” dan
“Maha Akhir” (surat ke-57 ayat 3).
3.
Angka 1
melambangkan sifat-Nya yang “Maha Esa” (surat ke-112 ayat 1) sedangkan angka 9
sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifat-Nya yang ke-38 (=19x2)
yaitu “Maha Besar”.
4. Dalam kalender tahun Hijriyah (sistem peredaran bulan), tahun
kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
5.
Raka’at
dalam sholat wajib 5 waktu: Subuh 2, Zuhur 4, ‘Asar 4, Magrib 3, Isya’
4, kalau diurut menjadi 24434. Bagilah dengan 19 hasilnya
24434 : 19 = 1286 tanpa sisa. Anehnya angka 1286 kalau dibalik
menjadi 6821, kalau dibagi 19 hasilnya 359, juga tanpa sisa.
Artinya, perintah sholat itu dari ALLAH SWT; wajib untuk dilaksanakan.
1.
Dalam
buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui
bahwa sebagian dari kerangka manusia, yaitu: tulang leher ada 7 ruas, tulang
punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. Menurut para biolog,
ke-19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting
bagi setiap manusia karena di dalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan
dari otak, dengan syaraf-syaraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya
gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatannya.
Juga ditemukan hal yang menarik; anggota tubuh
manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya bagi kehidupan
kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada
masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas pergelangan
tangan). Dan tahukah Anda bahwa bentuk tapak tangan/kaki kita menyerupai bentuk
kata “Allah” (dalam bahasa Arab)?
2.
Di alam
terdapat 81 unsur kimia stabil. Ada dua unsur di alam yang tidak stabil, yaitu
Thorium dan Uranium. Keduanya bernomor atom 90 dan 92 dalam sistem periodik.
Proton-proton dalam inti atom yang saling tolak karena bermuatan sama,
“direkat” oleh gaya kuat. Sedangkan gaya lemah menyebabkan inti atom Thorium
dan Uranium tidak stabil menjadi “lapuk” terbelah dengan mengeluarkan sinar
radioaktif, sehingga Thorium dan Uranium disebut pula zat radioaktif. Karena
terbelah itu keduanya memperanakkan zat-zat radioaktif pula, yaitu dalam sistem
periodik bernomor atom 84, 85, 86, 87, 88, 89 dan 91. Hingga hari ini sudah
dikenal 106 unsur dalam sistem periodik. Patut dicatat, bahwa dua di antaranya
Technetium bernomor atom 43 dan Promethiu bernomor atom 61 dalam sistem
periodik, keduanya adalah unsur “siluman”. Keduanya, jika tersusun, akan hilang
dalam sekejap sehingga sesungguhnya bukan 106 unsur yang aktual, melainkan
hanya 104 unsur dalam sistem periodik. Maka di antara 106 unsur kimia dalam
sistem periodik ada 81 unsur stabil, 2 unsur siluman, dan nomor atom 84 ke atas
unsur tidak stabil/radioaktif, yang intinya terbelah.
Dalam penelusuran angka 19 di dalam sistem
periodik yang dihubungkan dengan Al Qur’an, diperoleh hasil sebagai berikut:
o
Unsur
kimia dalam sistem perodik intinya TERBELAH mulai nomor atom 84.
Kita lihat di dalam Al-Qur’an surah 84, yaitu surah al-Insyiqaq, artinya: TERBELAH.
Kita lihat di dalam Al-Qur’an surah 84, yaitu surah al-Insyiqaq, artinya: TERBELAH.
o
Unsur
siluman Technetium dengan nomor atom 43 dan Promethiu dengan nomor atom 61.
Apabila disusun deret 43 + 44 + 45 + 46 + ..+ 61 = 986 = 52
x 19.
Apabila kita jumlahkan nomor atom dari unsur stabil dalam sistem
periodik, kemudian dikuarangi dengan jumlah nomor atom dari kedua unsur siluman
itu, akan kita peroleh: (1+2+3+..+83) – (43 + 61) = 3382 = 178 x 19.
o
Kita
lihat dalam Al Qur’an Surah 43 dan Surah 61. Surah 43 terdiri atas 89 ayat dan
Surah 61 terdiri atas 14 ayat. Di atas telah disebutkan bahwa jumlah Basmalah
114 walaupun Surah 9 tidak di mulai dengan Basmalah, namun pada Surah 27 ada 2
Basmalah. Itu mengisyaratkan bahwa Basmalah adalah bagian dari surah-surah,
kecuali Surah 9 (karena memang tidak dimulai dengan Basmalah). Maka lihatlah
hasilnya, jika nomor Surat dijumlahkan dengan jumlah ayat dijumlahkan dengan
Basmalah:
43 + 89 +1 =133 = 7 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19
o
Yang
terakhir, angka 43 dan 61 adalah sejenis dengan angka 19, yaitu
ketiga-tiganya merupakan bilangan prima.
Bahwa angka 19 adalah kode
matematika yang melatarbelakangi komposisi literer Qur’an, suatu fenomena unik
yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Qur’an adalah benar-benar
wahyu Illahi, bukan hasil otak-atik manusia atau jin. Otak manusia
tidak akan mampu mencipta “karya literer yang tunduk pada suatu kode matematik,
namun sekaligus membawa tema utamanya yang tak terbantahkan”. Apalagi bila
mengingat turunnya Qur’an secara berangsur-angsur, dengan bagian-bagian surat
yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang
melatar-belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat
berfungsi sebagai pemelihara keotentikan Qur’an. Angka 19dapat
digunakan untuk mengecek apakah di dalam sebuah kitab Qur’an terdapat suatu kesalahan
atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam
Qur’an multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil
hitungan dengan19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu
kesalahan. Angka 19 pada Al-Qur’an seperti cyclic
redundancy check (CRC) pada sistem komputer, bila CRC dari sumber
tidak sesuai dengan tujuan berarti ada kesalahan dalam pengiriman/penyimpanan
data. Angka 19 pada Al-Qur’an sebagai angka penguji apakah ada
penambahan atau pengurangan jumlah surah, ayat, basmallah bahkan jumlah huruf
pada Al-Qur’an, bila hasil baginya bulat tanpa sisa berarti benar, bila bersisa
berarti ada kesalahan. Demikianlah, seluruh isi Qur’an seutuhnya akan tetap
asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang
merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a’lam bissawab.
Memang, banyak kalangan yang anti-Islam
merespon dengan sangat negatif akan hal-ihwal keajaiban angka 19 ini. Namun kalau kita telusuri
lebih jauh itu hanya wujud dari rasa frustasi karena pengingkaran mereka
terhadap kebenaran yang hakiki. Mereka bahkan menggunakan angka 19 sebagai
bahan untuk memperolok-olokan Islam dengan segala tipu-daya, trik dan segala
bentuk hinaan. Sama sekali tidak mencerminkan pribadi umat beragama yang penuh
kasih sayang sesama manusia. Tapi itulah mereka, dari dulu hingga sekarang
hanya bisa menghina dan mengejek, tidak lebih. Sementara apabila ditantang
apakah mereka dapat membuktikan kebenaran keyakinan mereka dan kitab yang
mereka agul-agulkan itu, hasilnya nihil. Diputar-putar dari A sampai Z pun
tidak pernah berhasil. Hasilnya justru banyak dari kalangan ahli pikir dan elit
mereka yang beralih ke Islam karena semakin dalam mereka meneliti Islam semakin
banyak bukti-bukti kebenaran yang mereka dapati. Sebaliknya, dari kalangan yang
anti-Islam, mereka begitu bangganya menghitung-hitung jumlah statistik
orang-orang Islam yang beralih ke agama mereka, yang notabene adalah BUKAN dari
kalangan pemikir dan elit Islam, justru dari kalangan masyarakat kelas bawah
yang sangat tidak faham atau awam akan Islam; dan yang menyedihkan, sebagian
besar hanyalah karena alasan ekonomi atau lainnya; BUKAN karena hasil
penelitian, olah pikir, dan perenungan tingkat tinggi.
Surat ke-15 ayat 9: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al
Qur’an dan Kami pulalah yang tetap menjaganya.”
Surat ke-41 ayat 42: “Yang tidak datang kepadanya (Qur’an)
kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan
dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”
Surat ke-86 ayat 13: “Sesungguhnya Al Qur’an itu
benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dan yang salah.”
Surat ke-18 ayat 27: “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan
kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Qur’an). Tidak ada seorang pun yang dapat
merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung
selain dari pada-Nya.
Posting Komentar